Sabtu, 9 September 2023 – 12:00 WIB
Brasil – Pemain Manchester United, Antony sedang tersandung kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Akibat dari munculnya tuntutan ini, dia sampai dicoret oleh Timnas Brasil.
Baca Juga :
Lagi Terpuruk, 2 Pemain Manchester United Malah Tersandung Masalah
Antony tampil dalam wawancara dengan SBT. Dia memberi penjelasan mengenai situasi yang dialami sekarang, dan sampai menangis karena merasa tersakiti.
Mantan pemain Ajax Amsterdam itu merasakan sakit karena ‘kena bantai’ dengan pemberitaan yang memojokkan. Dan semua itu ditegaskannya adalah kekeliruan.
Baca Juga :
Neymar Lewati Rekor Pele, Timnas Brasil Bantai Bolivia Sekaligus Puncaki Klasemen
Pemain Brasil, Antony Santos
“Ini adalah sesuatu yang tidak terlintas dalam pikiran saya. Saya tahu kebenarannya dan itu akan terungkap. Saya tahu banyak yang membantai saua, tapi kenyataan akan muncul,” kata Antony.
Baca Juga :
Intip Konsep Rumah Lionel Messi di Amerika Serikat Mencapai Rp1,5 Triliun
Antony menyesalkan keputusan pencoretan namanya dari skuad Timnas Brasil. Ini adalah pukulan telak dalam kariernya, dan apa yang diinginkan selama ini buyar begitu saja karena kasus KDRT.
“Ini sangat sulit diterima, terlebih karena satu hal yang saya yakini tidak benar. Saya berada di sini bersama ibu saya ketika mendengar nama saya dicoret,” tutur Antony.
Gabriela Cavallin dan Antony
Photo :
Instagram: Gabriela Cavallin dan Antony
“Itu tidak mudah. Kami bekerja untuk mewujudkan mimpi itu, dan mengenakan jersey tim nasional adalah mimpi yang saya hadapi setiap hari,” imbuhnya.
Pemain berusia 23 tahun itu menegaskan dirinya sama sekali tidak melakukan KDRT seperti yang dituduhkan. Dia berani memberi bukti, dan yakin kebenaran akan muncul.
“Saya tidak pernah mendukung hal ini. Itu salah total. 100 persen salah. Saya punya ibu, saudara perempuan, dan saya tidak ingin hal ini terjadi pada mereka,” ujar Antony.
“Saya 100 persen yakin belum pernah menyentuh perempuan dan saya akan memberikan buktinya. Orang-orang akan melihat kebenarannya. Saya tidak pernah menyerang, dan saya tidak akan pernah menyerang.”
Halaman Selanjutnya
“Ini sangat sulit diterima, terlebih karena satu hal yang saya yakini tidak benar. Saya berada di sini bersama ibu saya ketika mendengar nama saya dicoret,” tutur Antony.